Fenomena Ibadah Online Dari Perspektif Teologi
DOI:
https://doi.org/10.54765/ejurnalkadesi.v8i1.165Kata Kunci:
Ibadah Online, Teologi Digital, Kehadiran Ilahi, Sakramentalitas Virtual, Komunitas Iman.Abstrak
Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara gereja memahami dan mempraktikkan ibadah, terutama sejak pandemi COVID-19 yang mempercepat peralihan ke bentuk daring. Artikel ini mengkaji secara teologis fenomena ibadah online melalui studi literatur yang berfokus pada konsep kehadiran Allah, sakramentalitas, dan komunitas iman. Menggunakan pendekatan hermeneutika teologis, kajian ini menafsirkan makna ibadah digital berdasarkan karya para teolog seperti Gunawan, Thompson, Bauer, Tück, Boersma, dan lainnya. Hasil kajian menunjukkan bahwa kehadiran Allah tidak dibatasi oleh ruang fisik, melainkan dimediasi oleh iman umat yang bersekutu dalam nama Kristus. Konsep real presence direinterpretasi sebagai pengalaman rohani yang dapat terjadi dalam ruang digital sejauh dilandasi oleh kesadaran iman dan kerja Roh Kudus. Sementara itu, isu sakramentalitas menimbulkan ketegangan antara pemahaman inkarnasional yang menekankan kehadiran tubuh dengan pendekatan spiritual yang melihat sakramen sebagai simbol iman yang dapat dimaknai secara daring. Di sisi lain, komunitas iman di era virtual berkembang menjadi digital koinonia, yaitu persekutuan yang terhubung secara rohani melalui teknologi, tanpa meniadakan pentingnya interaksi fisik. Penelitian ini menegaskan bahwa ibadah online bukan sekadar adaptasi teknologis, melainkan peluang bagi gereja untuk memperluas pemahaman teologi tentang kehadiran, persekutuan, dan misi di dunia digital. Dengan refleksi teologis yang kontekstual, gereja dapat menjadikan ruang digital sebagai wadah pertumbuhan iman, pelayanan, dan kesaksian Kristus di tengah masyarakat modern.
Referensi
Anthony, F.-V., et al. “Sacrament of (Be)longing.” Exchange 51, no. 1 (2022): 42–57.
Bauer, Dorothee, and Jan-Heiner Tück. “Real Presence under Digital Conditions?” Dansk Teologisk Tidsskrift 85, no. 1 (2022): 40–54.
Boersma, Hans. “Eucharistic Realism and Digital Mediation.” Modern Theology 37, no. 3 (2021): 453–468.
Dwiraharjo, Susanto. Konstruksi Teologis Gereja Digital: Sebuah Refleksi Biblis Ibadah Online di Masa Pandemi Covid-19. (2020). https://doi.org/10.33991/epigraphe.v4i1.145.
Gunawan, Daniel Kristanto. “God’s Presence in Digital Space: Theological Studies of Online Worship in the Midst of the COVID-19 Pandemic.” Theologia in Loco 4, no. 2 (2022): 214–236.
Hess, Lisa D. “Presence, Distance, and the Holy.” Practical Theology 15, no. 3 (2022): 217.
Kim, Kyung-Ja. “Digital Koinonia.” HTS Theological Studies 77, no. 4 (2021): 4–6.
Mariani, Evi. “Roh Kudus dan Transformasi Digital Gereja.” Gema Teologi 45, no. 1 (2023): 55–59.
Nugroho, Fibry Jati, and Rajiman Andrianus Sirait. “Pendidikan Teologi dan Tantangan Komunikasi Misi Multikultural di Era Digital.” Charistheo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 5, no. 1 (2025): 36–44. https://doi.org/10.54592/kqvfs791.
Rahardjo, Samuel. “Transformasi Pelayanan Gereja di Era Digital.” Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan 22, no. 1 (2021): 20–23.
Root, Andrew. “Faith Formation and Digital Mediation.” Journal of Youth and Theology 19, no. 2 (2020): 147–151.
Sirait, Rajiman Andrianus, Timotius Sukarna, and Ester Yunita Dewi. “Pandangan Efesus 4:11–16: Kepemimpinan Pelayanan yang Terdepan di Era Digital.” Jurnal Silih Asah 1, no. 1 (2024): 46–53.
Sirait, Rajiman Andrianus, Alon Mandimpu Nainggolan, and Delpi Novianti. “Church and Science: Developing Missionary Leadership in the Digitalization Era.” KINAA: Jurnal Kepemimpinan Kristen dan Pemberdayaan Jemaat 4, no. 2 (December 15, 2023): 95–109.
Thompson, Deanna A. “The Virtual Body of Christ Post-Pandemic.” Currents in Theology and Mission 50, no. 1 (2023): 22–28.
White, James F. “Liturgical Adaptation in Post-Pandemic Christianity.” Studia Liturgica 52, no. 2 (2022): 92–105.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 JURNAL KADESI
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Open Access Policy & License
All research articles published in JURNAL KADESI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen are fully open access: immediately freely available to read, download and share. Articles are published under the terms of aCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License which permits use, distribution and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited.
Definition of Open Access Publication from Bethesda Statement on Open Access Publishing: An Open Access Publication [1] is one that meets the following two conditions:
- The author(s) and copyright holder(s) grant(s) to all users a free, irrevocable, worldwide, perpetual right of access to, and a license to copy, use, distribute, transmit and display the work publicly and to make and distribute derivative works, in any digital medium for any responsible purpose, subject to proper attribution of authorship, as well as the right to make small numbers of printed copies for their personal use.
- A complete version of the work and all supplemental materials, including a copy of the permission as stated above, in a suitable standard electronic format is deposited immediately upon initial publication in at least one online repository that is supported by an academic institution, scholarly society, government agency, or other well-established organization that seeks to enable open access, unrestricted distribution, interoperability, and long-term archiving.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
