Profil Pelajar Pancasila dalam Pendidikan Agama Kristen
DOI:
https://doi.org/10.54765/ejurnalkadesi.v4i2.41Kata Kunci:
Kata-kata kunci: Nilai-nilai; Pancasila; Pendidikan Agama Kristen; Pelajar Pancasila; Profil PancasilaAbstrak
Abstrak
Pancasila adalah falsafah yang menjadi landasan hidup, berpikir dan berperilaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Kelima sila dalam Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur yang harus menjadi prinsip dan karakter bangsa; selaras dengan tujuan pendidikan yaitu menjadikan manusia Indonesia manusia Pancasila. Menjadi manusia yang terdidik bukan hanya karena memiliki kemampuan kognitif atau keahlian tertentu tetapi juga memiliki nilai-nilai luhur sebagai kecakapan hidup (life skills). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah mencanangkan Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024. Ini menjadi tujuan pembentukan karakter melalui pembiasaan-pembiasaan di sekolah pada jenjang Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, maupun Perguruan Tinggi. Penanaman dan pembentukan karakter sesuai nilai-nilai luhur Pancasila ini selaras dengan Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Pendidikan Agama Kristen adalah satu dari sejumlah mata pelajaran atau mata kuliah yang harus diterima oleh Pelajar di sekolah maupun Mahasiswa di kampus. Pendidikan Agama Kristen mengajarkan iman Kristen yang berlandaskan pada Wahyu Allah yaitu Alkitab, agar Pelajar maupun Mahasiswa tidak hanya menerima ilmu atau keilmuan keagamaan secara kognitif tetapi juga menjadikan ajaran Alkitab sebagai landasan hidup dan berperilaku secara pribadi. Sekilas terlihat seolah-olah ada dua landasan dengan dua tujuan yang berbeda. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah telah terjadi dikotomi dalam kubuh pendidikan di Indonesia? Apakah Pelajar atau Mahasiswa akan menerima dua landasan yang berbeda? Apakah orang Kristen dapat menjadi manusia Pancasila atau manusia Pancasila dapat menjadi Kristen? Lalu bagaimana seharusnya orang Kristen menyikapi hal ini khususnya dalam pendidikan agama Kristen di sekolah? Penulis melakukan penelitian untuk mendapatkan formula yang tepat tentang kedudukan dan korelasi antara Profil Pelajar Pancasila dengan Pendidikan Agama Kristen dalam pendidikan di era disrupsi saat ini. Ditemukan, bahwa sesungguhnya keduanya tidak saling bertentangan. Sebaliknya, seorang Kristen sejatinya akan hidup sebagai murid Kristus dan pada saat yang sama ia juga akan memiliki dan mengejawantahkan nilai-nilai luhur Pancasila di dalam kehidupannya sehari-hari.
Kata-kata kunci: Nilai-nilai; Pancasila; Pendidikan Agama Kristen; Pelajar Pancasila; Profil Pancasila
Referensi
Adisusilo, Sutarjo JR. Pembelajaran Nilai-Karakter Konstruktivisme dan VCT Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada, 2014.
DatoSri, Tahir. Menjawab Panggilan Surgawi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2022.
Edison, Thomas. Pendidikan Nilai-nilai Kristiani Menabur Norma. Bandung: Terang Hidup, 2018.
Homrighausen, E.G, dan I.H Enklaar. Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011.
Irawati, Dini, Aji Muhamad Iqbal, Aan Hasanah, dan Bambang Syamsul Arifin. Profil pelajar Pancasila sebagai upaya mewujudkan karakter bangsa. Edumaspul: Jurnal Pendidikan 6, no. 1 (2022): 12241238.
Kahfi, Ashabul. Implementasi profil pelajar Pancasila dan Implikasinya terhadap karakter siswa di sekolah. DIRASAH: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Dasar Islam 5, no. 2 (2022): 138151.
Kemdikbudristek. Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah. Https://Kurikulum.Gtk.Kemdikbud.Go.Id (2022): 2022.
Kolibu, Dirk Roy. Teologi Pendidikan Agama Kristen. Buku Materi Pelajaran. Jakarta: UKI, 2019.
Muslich, Masnur. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Cet. 5. Jakarta: Bumi Aksara, 2015.
Poespoardojo, Soerjanto. Filsafat Pancasila. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994.
Rohim, Abdul. Implementasi Persatuan dan Kesatuan Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (2021).
Thomas H. Groome. Christian Religious Education Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011.
Winarno, Winarno. RESPONS UMAT BERAGAMA TERHADAP PANCASILA SEBAGAI SARANA INTEGRASI BANGSA (Studi tentang pandangan dan sikap umat beragama di Surakarta) (2019).
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 JURNAL KADESI
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Open Access Policy & License
All research articles published in JURNAL KADESI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen are fully open access: immediately freely available to read, download and share. Articles are published under the terms of a?Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License?which permits use, distribution and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited.
Definition of Open Access Publication from Bethesda Statement on Open Access Publishing: An Open Access Publication [1] is one that meets the following two conditions:
- The author(s) and copyright holder(s) grant(s) to all users a free, irrevocable, worldwide, perpetual right of access to, and a license to copy, use, distribute, transmit and display the work publicly and to make and distribute derivative works, in any digital medium for any responsible purpose, subject to proper attribution of authorship, as well as the right to make small numbers of printed copies for their personal use.
- A complete version of the work and all supplemental materials, including a copy of the permission as stated above, in a suitable standard electronic format is deposited immediately upon initial publication in at least one online repository that is supported by an academic institution, scholarly society, government agency, or other well-established organization that seeks to enable open access, unrestricted distribution, interoperability, and long-term archiving.
?
This work is licensed under a?Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.